Senin, 10 Oktober 2011

SEJARAH TOPI TERPOPULER DI DUNIA...!

Topi memiliki sejarah yang cukup panjang.Zaman Mesir Kuno, topi telah ada dalam bentuk sederhana.Ini terlihat dari lukisan nisan di Thebes.Lain hal dengan bangsa Yunani dan Romawi, topi bagi mereka merupakan lambang status sosial.Bentuk topinya mengerucut ke atas, yang di sebut dengan topi Phyrgian. Abad ke-15, topi hanya dipakai oleh kaum adam sebagai penutup kepala.Sedangkan wanita memakai kerudung untukmenutup kepalanya. Pada abad ke-16, wanita sudah mulai memakai topi untuk menutup kepalanya atau sebagai mempermanis tampilan. Mulai saat inilah, topi dirancang lebih menarik dengan pemilihan sutera, kulit binatang, taffeta, dan beludru.

Pada masanya, topi semakin banyak digandrungi oleh kaum hawa. Dulunya bentuk topi wanita besar dengan tambahan detail berupa bunga, bulu, dan kain tule. Tahun 1920, kebanyakan wanita memotong rambutnya pendek. Jadi milliner, sebutan bagi pembuat topi, mendesain bentuk topi lebih sederhana. Muncullah topi cloche hat atau juga dikenal dengan topi lonceng. Pada tahun 1950, topi mulai terlupakan. Banyak salon yang menyediakan rambut palsu dan pewarnaan rambut yang membuat kebanyakan wanita tegiur. Lebih simple, pikir mereka. Lalu Lady Diana muncul dengan berbagai topinya yang semakin menambah keanggunannya sebagai wanita. Maka pada saat itu pulalah topi kembali dilirik. Para milliner muncul dengan inovatif dan kreasi yang menarik dalam mendesain tampilan topinya.

Kini, topi tidak hanya sekadar menjadi aksesoris pelindung kepala dari teriknya sinar matahari saja.Topi telah berkembang menjadi fashion atau atribut bergaya yang mampu menunjang penampilan Anda.Berbagai jenis topi unik pun menyerukan identitas dan gaya tersendiri.Lantas seperti apa jenis-jenis topi yang terpopuler..??
Topi fedora termasuk salah satu aksesoris kepala yang kembali tren tahun ini. Bentuknya mirip topi koboi namun memiliki sisi tidak terlalu lebar. Topi ini juga begitu identik dengan pencitraan para detektif dan gangster. Bentuknya yang stylish serta mampu mengisyaratkan kesan dramatis belakangan ini. Sebut saja Justin Timbarlake dan Jason Marz, mereka sangat tergila-gila dengan topi model ini. (gambar 1a & b).
 Baseball hat merupakan jenis topi yang pasti sering sekali Anda jumpai. Bahkan mungkin, Anda ataupun pasangan bisa saja memiliki koleksi topi ini bertumpuk-tumpuk di rumah. Bentuknya memang sederhana dan kasual, karenanya mampu dijadikan pilihan utama untuk dikenakan sehari-hari.
(gambar 2).
 Topi yang modelnya tinggi ini biasanya juga disebut dengan istilah silk hat hingga stove pipe hat, karena bentuknya yang unik serta materialnya yang terbuat dari bahan sutera. Topi ini biasanya dikenakan sebagai fashion statement atau Anda pasti sering melihatnya dikenakan oleh para pesulap saat sedang beraksi. (gambar 3a & b).
 Topi jenis Garsbay ini memiliki model yang nyaris datar dengan rangka topi yang sedikit melengkung. Topi ini juga dikenal dengan sebutan newsboy cap. Bentuknya yang simple membuat topi yang satu ini pun cocok untuk dikenakan sehari-hari di waktu santai. Topi jenis ini populer pada abad 19 dan awal abad 20. Topi jenis ini paling sering digunakan oleh pegolf. (gambar 4a & b).
 Topi jenis ini identik dengan simbol elegan dan mapan. Memang sesuai sejarahnya, topi berbentuk bulat ini mulai diperkenalkan pada 1849 di Inggris, dan begitu populer di kalangan kelas pekerja menengah ke atas yang berlangsung semasa Victorian Era. Topi jenis ini sering menjadi pilihan selebriti Hollywood untuk memaksimalkan penampilannya. (gambar 5).
Mirip fedora dengan brim yang lebih lebar tapi bukan Cowboy Hat, khas Australia.
(gambar 6).
Topi jenis ini biasanya digunakan saat cuaca sedang hangat. Sering terlihat dikenakan dijalanan saat musim panas.

Senin, 09 Mei 2011

Skin Head

Skinhead adalah suatu sub-budaya yang lahir di London, Inggris pada akhir tahun 1960-an. Sekarang Skinhead sudah menyebar ke seluruh belahan bumi. Nama Skinhead merujuk kepada para pengikut budaya ini yang rambutnya dipangkas botak. Sebelum bermulanya era Skinhead, ada golongan remaja yang dipanggil Mods yang menjadi pemula kepada skinheads.

Meskipun Skinhead banyak diasosiasikan dengan kelompok orang-orang yang rasis dan Neo-Nazi, namun Skinhead yang sebenarnya tidaklah Neo-Nazi, karena pada awalnya Skinhead adalah kaum tertindas dari kelas pekerja (utamanya buruh pelabuhan) di London, Inggris. Skinhead juga bisa merujuk kepada kepada kelompok orang (biasanya remaja) yang merupakan fans musik Oi!/streetpunk dan juga punk.Daftar isi

                                                                                      Sejarah :
Skinhead merupakan subkultur yang bermula di Inggris pada era ‘60-an, ketika Mods sedang mengharubiru kaum muda Inggris. Mods yang pada awalnya didominasi kaum muda yang berasal dari kalangan menengah ke atas kemudian mewabah dan menyentuh setiap kalangan. Tidak terkecuali kalangan pekerja alias working class. Para pemuda dari kalangan tersebut meskipun harus bekerja keras tiap hari, sebagian malah sebagai buruh kasar atau buruh pelabuhan, namun tetap memiliki cita rasa tinggi dalam memilih life style tertentu. Mereka berusaha mengadaptasi life style yang berkembang dengan pola hidup, selera serta kemampuan dompet.

Maka pada sekitar tahun 1965, dalam dunia Mods dikenal pula istilah Smooth Mods (Peacock Mods) yang terdiri dari kalangan menengah stylish dengan pilihan kostum yang mahal serta Hard Mods (lemonheads, gang mods) yang terdiri dari kaum pekerja dan merupakan cikal bakal dari Skinheads.

Hard mods kemudian baru dikenal sebagai kaum Skinheads sekitar tahun 1968. Generasi pelopor Skinheads tersebut biasanya disebut Trads (Traditional Skinheads) atau Trojan Skinheads, sesuai dengan nama label Trojan Records.

Pakaian
Kaum Trads ini mudah dikenali dari setelan seperti shirt button-up Ben Sherman, polo Fred Perry, Bretel/suspender, celana jeans semi ketat, monkey boots, jaket jeans, jaket Harrington, V neck Sweater dls. Serta yang terpenting adalah potongan rambut yang pendek, berbeda dengan gaya rambut mods pada umumnya. Pilihan akan jenis rambut yang pendek ini lebih disebabkan alasan kepraktisan. Terutama karena sebagian besar lapangan pekerjaan yang tersedia tidak membolehkan pekerja berambut gondrong apalagi bergaya acak tidak beraturan. Selain itu, potongan rambut pendek dianggap sebagai keuntungan sewaktu harus menghadapi kehidupan jalanan yang keras ketika itu. Ada pula yang berpendapat bahwa pilihan berambut pendek merupakan counter terhadap life style kaum hippie yang dianggap mewah dan juga sedang berkembang pada masa tersebut. Lebih jauh lagi, suatu kisah menceritakan bahwa pilihan tersebut berasal dari kaum pekerja pelabuhan, seperti di kota Liverpool, yang memotong pendek rambut mereka untuk menghindari kutu yang banyak terdapat di sekitar pelabuhan.

Musik
Karena Skinhead sendiri pada dasarnya adalah suatu subkultur bukannya sebuah genre atau aliran musik, pilihan musiknya pun bisa beragam.

Yang pertama tentunya adalah roots mereka yang berasal dari Mods, para Trads pun pada awalnya sangat terpengaruh musik R&B ala Inggris seperti The Who, The Kinks, dan lain sebagainya. Namun, mereka juga terinspirasi oleh style ala Jamaican Rude Boy yang juga populer di Inggris pada zaman itu. Rude Boy atau Rudy merupakan sebutan untuk para imigran Jamaika yang berkulit hitam pencinta dansa dan musik asal mereka.

Hasilnya, para Trads pun sangat menggemari musik Ska, Reggae, Rocksteady, Soul, dan lain sebagainya. Sehingga kadang-kadang seorang Skinhead pun ikut menikmati alunan dari seorang penyanyi soul seperti Aretha Franklin misalnya.

Dari roots tersebut dapat ditelusuri bahwa pada dasarnya Skinhead sama sekali tidak identik dengan rasis. Sebagaimana pendapat awam pada umumnya. Karena mereka pun menikmati kultur dari masyarakat kulit hitam. Bahkan, banyak juga Skinhead yang berkulit hitam dan berwarna kulit lainnya.

Rasisme
Mereka mendapat cap rasis pertama kali ketika beberapa Skinhead terlibat clash beberapa kali dengan imigran Pakistan dan imigran dari Asia Selatan (mereka menyebutnya Paki-Bashing) di Inggris pada era ’60-an. Tindak kekerasan (yang tidak bisa dibenarkan biar bagaimanapun) tersebut dipicu oleh masalah pekerjaan. Para Skinhead yang merupakan kaum pekerja merasa lahan pekerjaan mereka semakin sempit. Mereka terdesak oleh kedatangan imigran yang bersedia dibayar lebih rendah. Label rasis kemudian semakin melekat, salah satunya setelah beberapa Skinhead tergabung dan dihubungkan dalam organisasi white power, National Front yang terbentuk di awal ’70-an. Militansi dan karakter Skinhead yang keras khas kaum pekerja sempat membuat mereka dijadikan alat maupun berbagai kepentingan politik. Termasuk dihubungkan dengan paham Neo Nazi. Meskipun sejarah maupun kenyataan yang ada bisa menunjukkan fakta yang berbeda.

Sama dengan nasib Mods leluhurnya, pamor Skinhead sempat meredup di era ’70-an, setelah sebelumnya mencapai puncak popularitas mereka pada tahun 1969.

Mereka kemudian bangkit kembali, bersamaan dengan kelahiran musik punk pada sekitar tahun 1977

Sejarah Mohawk Kaum Punk

Awalnya gaya rambut Mowhawk ini diambil dari nama suku penduduk asli Amerika Utara yg mendiami lembah Mohawk. Mowhawk dikenal sebagai gaya rambut kaum punk.

Biasanya kedua sisi kepala dicukur dan disisakan di tengah kepala.
Sampai skrg Mohawk masih terkait dengan gaya anak punk, tapi masih jadi bagian mainstream.
Biasanya Mohawk diiringi dengan sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, yang juga identik dengan punk.

Sementara Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.

Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Family Three Punk

Ternyata punk itu punya banyak “sodara”. Mulai dari grincore, black metal, heavy metal, skinhead, bahkan sampe ska. Makanya, nggak usah heran kalo mereka kayak sohiban. Motto equality (persamaan hak) sangat dijunjung tinggi. Nah, biar nggak bingung, berikut ini pembagian “keluarga” punk menurut Oscar (sori musti pake nama samaran) salah seorang punkers sejati. Makin kenal, makin paham!

Punk Rock

Berkembang di Inggris sekitar tahun 70-an.
Musik: warna rock n’ roll masih kuat, masih bermelodi.
Contoh: Sex Pistol, The Clash, Ramones.
Ciri khas: Jaket kulit, rambut jabrik/acak-acakan, dan sepatu boots.

Street Punk

Musik mulai berdistorsi kasar dengan beat yang cepat.
Lirik vulgar dan penuh caci maki dan anarkis.
Contoh: Casualities, Circle Jerks, Eksploited.
Ciri khas: Jaket kulit plus aksesoris paku,celana jeans ketat, rambut jabrik, mohawk, boots doc mart/converse.
Bagian dari Street Punk : HardCore, HardSkin, Punk HardCore, Scoin Kore.

Skin Head

SkinHeads Sejati (Sayap Kiri/Lefties)
Menganut antifasis dan antirasis. Menyatakan perang dengan paham ultranasionalis sayap kanan dan sangat melindungi kaum minoritas termasuk kaum gay. Musik-musik minoritas kulit hitam seperti reggae, ska dan american soul dianggap sebagai keluarga besar mereka. Musik mereka banyak ragamnya karena banyak mencakup berbagai macam kelompok minoritas.

Story DocMart Shoes

Dr Klaus Marten adalah seorang dokter tentara Jerman di era perang dunia II. Pada tahun 1945, ia mengalami cedera kaki. Ia kemudian memodifikasi sepatu boot-nya dengan lapisan kulit dan bantalan udara yg empuk. Setelah perang berakhir, dengan bekal pengalaman ini, sang dokter mencoba menjual ide inovasinya. Ia mulai menjalankan sebuah perusahaan sepatu rumahan skala kecil di Jerman dengan bantuan seorang teman lamanya sewaktu kuliah.

DocMart Invasion: Dari London, menyeberang Eropa dan menduduki Dunia
Pada tahun 1960, sebuah perusahaan bernama Griggs Group membeli lisensi sepatu untuk dipasarkan di Inggris /UK. Perusahaan ini melakukan sedikit perbaikan dalam desainnya, membuat ciri khas berupa jahitan sol sepatu dengan benang warna kuning, dan melabeli sol dengan nama trade mark ‘Airwair’, lalu mulai memproduksi sepatu boot ini. Disinilah titik penting dalam sejarah sepatu sang dokter: Boot klasik Docmart-1490 untuk pertama kalinya menginjak pasar London.

Boot warna merah cherry yg desainnya nyaman dan praktis ini tenyata disukai oleh kalangan working class atau kelas pekerja. Banyak sekali buruh pabrik, tukang pos, bahkan petugas polisi memakainya saat bertugas. Image sebagai sepatu milik common-people pun terbentuk secara alami.

Dan sepertinya, image itulah yg kemudian merebut perhatian anak muda dari kalangan sub-kultur punk. Pada akhir tahun 60-an, sepatu sang dokter ini banyak digunakan oleh komunitas skinhead Inggris dan genk-genk di jalanan.... Mereka punya kebiasan aneh, yaitu menyemir boot merah Docmart dengan semir warna hitam sampai warnanya jadi merah gelap dan mengkilap seperti kelereng/ gundu.

Lalu pada tahun 70-an sepatu ini makin populer karena banyak artis Punk Rock, Ska, Psychobillies, Goths, Industrialis, hardcore, straight-edge, Glam, bahkan New Wave yg memakainya. Dengan bantuan musisi-musisi itu, long-march yg dilakukan Docmart dari kota London menyebar ke seluruh dataran Inggris dan Eropa, lalu ke menginvasi dunia.

Puncaknya di tahun 1900-an, sepatu Docmart berkembang menjadi trend yg menjangkiti semua orang, bukan hanya sub-kultur Punk saja. Ia menjadi industri besar. Alhasil, sebagian komunitas Skinhead sejati yg identik dengan spirit anti kemapanan dan anti kapitalisme mulai mempertanyakan brand sang dokter. Sebagian dari mereka mulai beralih ke merk pesaing Docmart, seperti Grinder, Ranger, Gripfast, dsb.

Tapi boot sang dokter terlanjur mencetak jejak solnya di wajah sejarah dunia. Docmart adalah sepatu yg menjadi legenda di dunia fashion anak muda. Ibaratnya ia seperti anthem yg pernah dinyanyikan oleh anak muda di seluruh dunia.. jauh sebelum era MTV, I-Tunes, Youtube dan Myspace.